Rabu, 16 Maret 2011

Apa yang membuat Istri dan Suami menarik??

Apa yang membuat seorang istri menarik, hingga suami makin menyenangi
dan mengaguminya? Karena interaksi dengan istri sudah menjadi keseharian
dan hal rutin, seringkali seorang suami sulit menjawab pertanyaan itu.
From a distance, saya mencoba mengurai sifat dan sikap menarik dan
menyenangkan dari seorang istri.

Kenapa saya pilih kata menarik instead of cantik? Cantik fisik itu
relatif. Parameter-parameter pembangun kecantikan itu masih debatable.
Terlebih lagi cantik fisik itu adalah daya tarik instant. Ia bisa
menjadi daya tarik melenakan pada pandangan pertama dan pada interval
waktu awal, tapi belum tentu pesona yang sama bisa dirasakan melalui
interaksi pada jangka waktu yang panjang.

Menarik itu terbangun dari keutuhan kepribadian. Berbagai dimensi
kecerdasan berpadu membangun kemenarikan (attractiveness), mulai dari
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional hingga kecerdasan spiritual
dan kecerdasan religius.

Maka kemenarikan seorang istri, menurut saya paling tidak tercermin dan
menampak pada delapan pasangan karakter kunci di bawah ini:

1. Ramah dan murah senyum
Keramahan dan murah senyum itu menjadi daya tarik universal. Ia menjadi
salah satu kunci sukses seseorang, sebab dengannya ia mudah diterima
orang lain. Dan ini menjadi faktor penting dalam berbagai kerja sosial
dan profesional.

Dan senyum adalah pancaran suasana hati. Murah senyum dan ramah itu
bukan tampilan sesaat. Ia adalah cerminan kepribadian. Dengan senyuman
istri, seorang suami mendapatkan ketentraman dan kehangatan jiwa. Setiap
kali ia mendapatkan senyuman sang istri, terbitlah suasana “kemarilah,
di sini aku selalu ada untukmu” menghiasi relung jiwanya.

2. Optimis dan ceria
Masalah itu untuk dipecahkan dan jangan membuat kita berdiam diri.
Percayalah, kalau kita bergerak dan berusaha, kita akan menemukan jalan
keluar. Kalimat-kalimat barusan itu normatif. Tapi ketika ucapan-ucapan
itu keluar dari seorang istri dan ketika hal itu diucapkan dengan penuh
rasa optimis dan dibarengi keceriaan, yakinlah seorang suami bahwa ia
memperoleh anugerah terindah dalam hidupnya.

Seorang yang optimis itu tak akan berdiam diri dalam himpitan masalah.
Ia akan mengurai masalah. Ia akan kerjakan apa yang bisa dikerjakan
terlebih dahulu, tanpa menunda-nunda. Dan justru karena sikap melekat
seperti ini, ia tak pernah mendapatkan dirinya menunggu himpitan
segunung masalah. Setiap ada permasalahan hidup, ia cepat
menyelesaikannya. Karena geraknya ini, setiap kali menyelesaikan satu
pekerjaan, sekecil apapun, ia mendapatkan kesenangan jiwa. Dan karenanya
sikap ceria selalu bisa dipelihara.

3. Penyabar dan teguh hati
Bangunan rumah tangga itu ibarat bahtera yang berlayar mengarungi
samudra. Adakalanya cuaca buruk melanda lautan. Angin dan ombak kencang
menerpa. Pada saat itu terujilah sifat sabar dan teguh hati.

Seorang suami akan sangat bersyukur dengan kesabaran dan keteguhan hati
istrinya ketika menghadapi berbagai kesulitan hidup. Hari-hari ketika
persediaan uang bahkan tak mencukupi untuk hidup sehari, ketika mesti
bekerja keras karena memang tak ada dana untuk menggaji seorang
pembantu, ketika mesti berjalan cukup jauh mengantar anak bersekolah
dengan mendorong baby-car adiknya pula. Atau ketika hadir
suara-suara,”Bagaimana mungkin kamu bersabar dengan kondisi begini?
Sekali-kali berontak donk sama suami ….” Ketika itu kesabaran dan
keteguhan seorang istri dalam menjalani episode kehidupan diuji.

Tentu keteguhan hati itu lahir dari saling pengertian dan keyakinan,
bahwa suami tak berdiam diri dengan kondisi yang ada. Tapi landasan
utama keteguhan ini adalah pada keyakinan, bahwa Allah tak meninggalkan
hambaNya. Dia akan menolong saat upaya kita sudah sampai pada batasnya;
Saat kita berserah diri di ujung segala harapan dan hanya menggantungkan
diri padaNya.

4. Penyayang dan pemaaf
Manusia tak ada yang terbebas dan kekhilafan dan kekeliruan. Begitu juga
seorang suami terhadap istrinya. Bahkan di hadapan istrinya, hampir
semua ketidaksempurnaan yang dapat ia tutupi di luar rumah, akan
terbuka.

Sifat penyayang dan pemaaf amat diperlukan seorang suami, dihadapkan
pada segala kelemahan dirinya. Pengertian istri sungguh menjadi sesuatu
yang amat dihajatkan. Dengan ini seorang suami terhindar dari
keputusasaan dan blaming himself too far, menyalahkan diri sendiri
terlalu jauh. Dengan ini seorang suami tetap bisa terjaga harga diri dan
sikap optimisnya.

Penyayang dan pemaaf juga nampak pada keseharian istri dalam mendidik
anak-anak. Suami akan senang melihat anak-anak tumbuh dalam suasana
kasih sayang. Pemaafan atas kesalahan anak-anak bukan untuk mentolerir
kesalahan itu, tapi untuk memberikan kesempatan kepada mereka belajar
dari kesalahannya.

Penyayang juga menjadi karakter yang muncul saat istri berinterkasi
dengan orang tua dan kerabat suaminya. Pernikahan itu menyatukan dua
bani. Dan ketika suami mendapatkan istrinya menerima dan diterima dengan
baik dan bahkan menjadi kesayangan orang tua dan karib kerabatnya,
sungguh ia merasakan rasa senang tiada tara.

5. Empatif dan ringan tangan (suka menolong)
Bekerja sama dan saling menolong dalam kehidupan rumah tangga menjadi
tuntutan mendasar. Adapun sifat empatif dan ringan tangan dalam menolong
di sini lebih ditekankan pada karakter seorang istri bagi masyarakat di
sekelilingnya.

Sebuah rumah tangga menjadi bagian dari satu masyarakat. Keharmonisan
satu keluarga dalam menempatkan diri di tengah masyarakat menjadi satu
kepuasan batin dan kebahagiaan tersendiri. Ketika seorang istri
menunjukkan sikap empatif dan banyak memberikan pertolongan kepada
orang-orang di sekeliling rumah, seorang suami akan mendapatkan pesona
sosial pada istrinya.

Selain itu, seorang istri yang memberikan perhatian terhadap masyarakat
sekelilingnya justru akan semakin bersikap dewasa dalam mengatasi
permasalahan rumah tangganya. Ini menjadikan suasana komunikasi dengan
suaminya di rumah lebih seimbang dan menentramkan.

6. Aktif dan produktif

Pesona sosial pada seorang istri lebih dirasakan suaminya, ketika ia
memberikan kontribusi lebih sistematis kepada masyarakatnya. Tidak
menjadi masalah pada bidang apa kontribusi ini dicurahkan, pada
pendidikan, kesehatan, perekonomian, kesejahteraan, atau beberapa sektor
industri. Yang pasti keaktifan dan produktifitas seorang istri bagi
masyarakatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi suami.

Produktifitas ini tentu saja tidak mesti identik pada jauh meninggalkan
urusan rumah tangga. Saya sendiri melihat, basis dari segala aktifitas
sosial seorang istri itu adalah bagaimana ia menjadi aktifis yang
memiliki visi terbangunnya keluarga-keluarga yang sehat, cerdas dan
sejahtera.

Untuk mewujudkan visi di atas dibutuhkan dukungan segenap instrument
sosial-kemasyarakatan dan kenegaraan, mulai dari peraturan perundangan
yang digodok di lembaga legislatif, ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dihasilkan lembaga pendidikan dan riset, konsep dan kebijakan yang
dibuat eksekutif, aktifitas pemberdayaan masyarakat yang dipelopori
LSM-LSM (NGOs) dan gerakan sosial lainnya hingga wujud materi peradaban
seperti sekolah-sekolah, klinik hingga rumah sakit, industri farmasi
penopang kesehatan, industri pemasok makanan bergizi, industri
telekomunikasi yang memfasilitasi dan menyajikan informasi yang baik dan
mencerdaskan, dan lain-lain.

Karenanya terbuka seribu satu medan bagi para istri untuk berkiprah,
mulai dari ruang lingkup rukun tangga (RT), rukun warga (RW) hingga
lingkup negara dan bahkan dunia.

7. Cerdas dan kreatif
Kepribadian seorang manusia itu terus berkembang dan tumbuh menuju
kematangan tatkala proses belajar terus menyertainya. Dari waktu ke
waktu istri pembelajar akan selalu menghadirkan kemenarikan yang baru.
Satu hari tiba-tiba dia memasak kue bolu amat lezat, yang belum pernah
disajikan kepada keluarganya. Di kesempatan lain dia mengisahkan baru
lulus kursus Qiraati -satu metoda belajar membaca al-Quran-, karena
memang dibutuhkan untuk menyertai perkembangan salah satu sisi
pendidikan anak-anak. Atau ketika dia mengikuti kegiatan senam kebugaran
dengan tekun, yang memang membuat tubuhnya bugar dan menambah vitalitas
hubungan dengan suaminya.

Kecerdasan itu bergabung dengan kreatifitas dan berjalan seiring.
Kreatifitas dalam mengelola rumah tangga menjadi pesona tiada batas bagi
pasangan suami-istri. Dengan daya kreatif ini, segala masalah bisa
dihadapi secara cerdas dan tepat.

8. Tekun dan ikhlas beribadah
Puncak dan sekaligus landasan bagi segala daya tarik seorang istri
adalah pada ketekunannya menjalankan ibadah dan mengikhlaskan segala
cinta, aktifitas dan kerja-kerjanya semata untuk mengharapkan keridhoan
Ilahi. Pada karakter ini seorang istri adalah individu yang independent
dari siapapun, termasuk dari suaminya. Ia akan menggapai kemuliaan
dirinya di hadapan Allah Penguasa Alam Semesta dan di hadapan segenap
makhlukNya, termasuk di hadapan suaminya.

Hal yang disukai istri dari suaminya
Terkadang kita ingin tahu juga, apa yang membuat istri kita senang dalam kehidupan berumah-tangga. Berikut ini adalah satu versi rangkaian sikap dan sifat yang disukai seorang istri dari suaminya:

1. Penuh Pengertian
Seorang istri senang diperhatikan dan didengarkan. Ia senang suaminya memahami dan mengerti dirinya. Dalam suka dan dukanya. Dalam ceria dan sedihnya. Ia senang suami mengetahui perasaannya. Ia misalnya senang diberitahu pakaiannya yang mana yang paling disukai suaminya. Atau masakannya yang mana yang paling lezat bagi suaminya. Karenanya obrolan-obrolan ringan dan lembut amat dinanti-nanti seorang istri. Setiap kata yang keluar dari lidah dan bibirnya adalah pesan cinta yang ingin ia sampaikan. Dan ia ingin tahu bagaimana suaminya menanggapi pesan cintanya itu.Tangisan seorang istri itu memiliki sekian banyak makna, bisa karena sedih, bisa karena marah, bisa karena terharu dan bahagia. Ia senang jika suaminya bersabar untuk mengenal setiap jenis air mata yang metetes dari matanya.Pengertian ini menjadi inti dan landasan segala sikap menyenangkan yang mungkin dilakukan seorang suami terhadap istrinya.

2. Setia
Kesetiaan adalah syarat utama cinta sejati. Seorang istri ingin cinta suami itu hanya untuknya. Karenanya kecemburuan adalah bagian dari cinta. Sapaan sayang di tengah kesibukan, walaupun hanya satu dua menit kata-kata yang disampaikan lewat telepon, walaupun hanya satu dua kalimat SMS, akan menjadi pengokoh kepercayaan. Hadiah yang diberikan: martabak kesukaannya, seikat bunga, atau sebuah jam tangan yang manis akan menguatkan cinta. Dan mengingat hari ulang tahun serta hari pernikahan akan menjadi bukti kesetiaan suami yang disukai seorang istri.Tapi seorang istri yang baik akan mengatakan, “Jangan karena takut kepadaku, kakanda bersikap setia. Karena Allah Maha Melihat. Itu yang mesti menjadi landasan kesetiaan.”

3. Sabar dan Pemaaf
Seorang istri akan amat bersyukur jika suaminya mau menerima dirinya apa adanya. Suaminya mampu memaafkan dan bersabar atas kekurangan yang ada pada dirinya. Ia butuh waktu untuk membina dirinya. Ia bahkan butuh waktu untuk memahami dirinya sendiri, ketika satu ketika ia tidak menjadi dirinya sendiri.Seorang istri perlu mendapatkan nasihat, akan tetapi itu dilakukan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

Ini seperti pesan Ilahi: “Kemudian keadaan orang beriman itu adalah saling menasihati dalam kesabaran dan dalam kasih sayang.” (QS. al-Balad); “Dan jika kalian memaafkan, tidak memarahi, dan mengampuni mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” (QS. at-Taghabun)

4. Teguh Hati dan Bersemangat

Seorang istri senang melihat suaminya senantiasa berteguh hati dan bersemangat dalam menyelesaikan berbagai tugas dan amanah. Ia senang suaminya dapat senantiasa prima menunaikan tugas-tugas di luar rumah dan sekaligus membantu menyelesaikan permasalahan di rumah. Karenanya seorang istri senang melihat suaminya akrab bercengkrama, bermain dengan anak-anaknya. Dan saat suami sesekali memasak untuk keluarga, ada sentuhan hangat menyentuh relung jiwa seorang istri.Bagaimana jika suaminya berada dalam kondisi bete atau kehilangan semangat? Seorang istri akan menerima keadaan ini asalkan ia melihat suaminya berusaha keras untuk melepaskan diri dari keadaan lemah ini. Ia bahkan akan memberikan bantuan dan doa terbaik bagi suaminya.

5. Romantis
Seorang istri senang jika suaminya mampu memperlihatkan dan mengekspresikan cinta dan kasih sayang. Ia senang mendapati suaminya membangun suasana kondusif kasih sayang di rumah. Ia senang jika suaminya romantis.Diantara ungkapan cinta suami-istri adalah dalam hubungan intim. Seorang istri senang jika suaminya memberikan kesenangan dan kepuasan pada salah satu kebutuhan cinta ini. Ia akan terbuka menyampaikan apa yang ia sukai, ketika suaminya mampu membuka percakapan dalam masalah ini secara tepat dan penuh kelembutan (tenderly).

6. Rapi dan Wangi
Seorang istri suka suaminya rapi. Rapi menata rambut dan rapi berpakaian, bahkan dalam suasana santai. Kerapian yang disukai adalah kerapian yang alami dan melekat dalam kehidupan suami.Sikap suami yang kooperatif dalam menjaga kerapian rumah juga disukai seorang istri. Karenanya ketika seorang suami berinisiatif menyapu ruang tengah, membersihkan kompor di dapur, atau membersihkan kamar tidur dengan membongkar tempat tidur secara rutin … pada semuanya ada apresiasi dari seorang istri.Rapi, bersih dan wangi pada seorang suami membuat istrinya senang. Seorang suami bisa meminta istrinya memilihkan minyak wangi baginya. Ia akan terbantu menyempurnakan penampilan bagi istrinya.

7. Ceria dan Ramah
Senyum ceria dan keramahan amat dihajatkan seorang istri. Senyum dan keramahan itu laksana angin sejuk di tengah berbagai kelelahan dirinya. Berbagai kesibukan membuat jiwanya lelah. Interaksi dengan anak-anak di rumah itu bukan pekerjaan ringan. Segenap potensi kejiwaan dan pikiran mesti ia curahkan. Kelelahan fisik pun tidak ringan. Perhatikanlah, ia mesti terus memperhatikan anaknya yang terus bergerak kesana kemari, bereksplorasi ketika mulai bisa merangkak. Dan saat si anak lelah tertidur, ia mesti bersiap-siap memasak dan merapikan rumah bagi suaminya yang sebentar lagi pulang …Senyum dan sapaan sayang suami akan menjadi hiburan jiwa bagi sang istri. Sikap humoris juga amat membantu seorang istri untuk selalu menjaga suasana riang hatinya. Ini semua akan membantunya untuk terus bersabar dan ikhlas dalam menunaikan tugas-tugasnya.

8. Menjadi Pemimpin yang Melindungi
Istri membutuhkan perlindungan yang membuatnya senantiasa merasa tentram. Karenanya ia menyukai sifat kepemimpinan pada suaminya. Kepemimpinan yang ia harapkan adalah yang senantiasa menentramkan jiwanya, mengokohkan ruhaninya, memberikan pencerahan demi pencerahan pada akalnya dan membantu menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya.

Kepemimpinan yang ia sukai adalah yang memadukan ketegasan dan kelembutan. Yang menebarkan cinta, bukan membuat takut. Yang mengedepankan kemauan baik, bukan senantiasa menggunakan otoritas (misalnya dengan selalu menggunakan kalimat “suami kan pemimpin rumah tangga, jadi mesti taat donk”). Yang betul-betul menjadi pemimpin, bukan menjadi boss.


sumber : http://titikbalik.wordpress.com/2007/07/17/apa-yang-membuat-istri-menarik/#comment-326

Tidak ada komentar:

Posting Komentar